Senin, 23 November 2009

Hidup Ku, Masa Depan Ku


Bosen dg hal2 yg berbau komputer, mari kita bahas yg laen. Kita beralih ke masalah remaja. Kali ini akan kita bahas soal permasalahan seks di kalangan remaja. Tentunya sudah ga asing lagi bagi kita jika mendengar ada remaja yg pernah melakukan aktivitas ini, meskipun mereka belum mengalami proses pernikahan. Sekarang bukanlah hal yg tabu untuk hal yg satu ini. Lalu apa yg akan kita bahas kali ini ? Apa yg akan kita bagi hari ini?

Banyak hal tentunya kalo diuraikan ttg seks itu sendiri. Definisi yg beragam mengenai hal ini. Untuk itu, kita batasi topik kita kali ini yaitu ttg mengapa seorang remaja mau melakukan seks meski belum menikah.


ATAS NAMA CINTA, AKU…

Inilah yg terjadi pada remaja saat ini. Mereka mengatasnamakan ‘CINTA’ untuk melakukan seks. Benarkah cinta bisa memaksa orang untuk melakukan hal itu? Jawabnya adalah “ya”. Sebagian besar remaja yg melakukan sex beralasan karena mereka cinta pada pasangan mereka dan beranggapan agar ia tidak ditinggalkan oleh kekasihnya itu.

Kebetulan saya pernah berdikusi dengan remaja yg pernah melakukan ini. Dari yang cuma kissing, bahkan hingga Interkost (ML). Kebanyakan dari mereka mengatakan jika ia bersedia melakukan itu dengan orang yg mereka sayang. Kebanyakan dengan pacar pertama mereka. Meski, tidak menutup kemungkinan, aktivitas ini dilakukan dengan orang lain atas alasan ekonomi (butuh uang, kebutuhan pokok, dll). Awal dari sebuah hubungan sex berasal dari aktivitas kissing. Dari sinilah nafsu itu timbul hingga seseorang bersedia melakukan apapun terhadap pasangannya. Dorongan terbesar ketika melakukan hubungan seks adalah nafsu. Meski, kita tidak dapat memungkiri kalo semua orang memiliki nafsu. Namun, yg terpenting adalah bagaimana kita bisa mengendalikan nafsu tersebut sehingga tidak mengarah ke hal-hal yg tidak diinginkan.

Remaja yg melakukan seks pra-nikah, umumnya pernah menonton film yg berisi adegan sex. Beberapa orang menyebutnya dengan istilah bf, bokep, film unyil, dll. Di sinilah yg perlu kita cermati, bahwasanya, seringkali film2 tersebut memberikan inspirasi bagi mereka untuk mencoba, melakukan, dan akhirnya kecanduan terhadap seks.

Sedikit lepas dari topik, akhir2 ini banyak dibicarakan mengenai UU anti pornografi dan pornoaksi. Yang perlu diperhatikan dalam UU ini seharusnya tidak hanya pelaku pornografi dan pornoaksi, tetapi lebih ditekankan kepada konsumen atau orang-orang yg menyaksikannya. Kalo saja konsumen yg menyaksikan tersebut dibatasi (misalnya khusus untuk orang2 yg sudah menikah) maka kita dapat mengendalikan laju sex bebas di negara kita ini. Jadi pemerintah perlu lebih jeli dalam menangani pendistribusian ttg pornografi dan pornoaksi tersebut. Ingat sex itu merupakan salah satu kebutuhan, Jadi kita tidak dapat mencegah orang agar tidak melakukan sex, namun kita dapat mengontrol dan membatasi agar orang2 tersebut.

Kembali ke topik awal. Berikut akan saya gambarkan secara umum aktivitas sex yang dilakukan oleh para remaja. Pertama diawali dengan menonton film ‘xxx’ (bukan triple x loh..hahaha). Kedua pasang remaja ini akan mengalami rangsangan yg akhirnya berakhir dengan nafsu. Selanjutnya aktivitas dilanjutkan dengan kissing. Necking, Petting, dan terakhir Interkost. Sebagian remaja tersebut mendokumentasikan hasil karyanya itu seperti yg banyak terjadi belakangan ini. Awalnya dengan alasan untuk koleksi pribadi, namun yang namanya bangkai, mau disembunyikan dimanapun, akhirnya ditemukan juga.

Lalu, langkah apa yg bisa kita lakukan untuk membatasi peredaran sex di kalangan remaja ini. Kita akan membaginya menjadi 5 kelompok.

Kita sebagai diri sendiri

Langkah terbaik adalah perkuat iman kita. Dekatkan diri kepada Allah, dan sadarilah kita sebagai mahluk yg lemah. Saat kita mulai mendekati hal2 tersebut, sadarlah akan dosa. Ini adalah benteng terbaik buat kita agar terhindar dari sex.

Yakinkan bahwa kita tidak ingin merusak pasangan kita. Jika dia cantik, jadikanlah kecantikan itu untuk meyakinkan kita bahwa dia bukanlah milik kita. ‘Karena wanita itu cantik, saat kita mencintainya’. Kita mengenalnya sebagai wanita yg baik untuk kita. Hargailah dia sebagai seorang wanita yg baik. Karena jika anda melakukan hal2 tadi, itu artinya anda merendahkan pasangan anda.

Ketiga, ingatlah bahwa satu waktu kita akan memiliki keturunan (anak). Perilaku anak2 kita akan mencerminkan perilaku kita. Bayangkan saat kita memiliki seorang anak yg cantik. namun saat beranjak dewasa, ia melakukan hal2 tadi. Tentunya kita akan merasa sedih dan tak pernah menginginkan hal tersebut. Jadi jagalah perilaku kita, agar senantiasa berada dalam hal2 yg positif.

Kita sebagai teman mereka

Menjadi teman yang baek tentunya tidaklah susah. Jangan jauhi mereka, karena seutuhnya mereka memerlukan kasih sayang, perhatian, dan mereka perlu kita untuk menjadi sahabat, teman, maupu teman untuk curhat. Yakinkan padanya bahwa ia telah melakukan kesalahan. Dan sampaikan padanya agar ia dapat kembali seperti dulu. Lupakan masa-masa pahit yg telah mereka alami. Bantu mereka untuk bangkit, dan jangan pernah membicarakan lalu mereka. Tawarkan mereka untuk mengisi kehidupan ini dengan kegiatan yg lebih bermanfaat.

Kita sebagai Keluarga

seringkali, keluarga lah yg menjadi penyebab mengapa seseorang terjerumus ke dalam hal-hal di atas. Namun, jika salah seorang keluarga kita telah terlanjur masuk ke dalamnya, yang perlu kita lakukan adalah dengan memberikan kasih sayang extra kepadanya. Jangan biarkan mereka kembali jatuh apalagi menjauhkannya dari kehidupan kita. Terimalah mereka seperti layaknya keluarga anda yang lain. Yang kita butuhkan hanya satu yaitu “Mereka segera bertaubat dan menjadi lebih baik.” Saat anda membencinya, maka ia akan lebih merasa kecewa. Menjadi yang terbaik merupakan pilihan seharusnya kita lakukan. Bantulah mereka untuk memahami bahwa kita adalah keluarga yg terbaik untuk mereka. Tanamkan itu pada mereka dan InsyaAllah, semuanya akan menjadi lebik baik. Lalu untuk keluarga kita yg belum (jangan sampai itu terjadi) atau yg masih baik-baik saja, segeralah untuk memberikan perhatian pada keluarga anda. Yang masih sibuk dengan urusannya segeralah kembali ke keluarga anda. Karena tidak lebih bahagia jika seorang lebih mementingkan harta daripada keluarganya. Beri Landasan yg kuat tentang agama, moral, dan etika pada keluarga anda. Sampaikan kebahagiaan itu untuk keluarga anda, agar mereka mengerti bahwa Kita adalah Keluarga yang terbaik untuk mereka,

Kita sebagai masyrakat

Masyarakat seringkali menjadi korban berita, gosip, maupun kabar tidak jelas lainnya. Nah, saat kita berada dalam posisi ini, hendaknya kita tidak perlu membesar-besarkan masalah. Jika kabar yg kita dengan benar adanya, maka lupakanlah. Bayangkan rasanya jika, mereka adalah bagian dari keluarga kita. Tentunya kita akan merasa malu. Nah, sama halnya ketika anda menyebarkan berita ttg mereka, mereka akan merasa malu dg adanya berita itu. “Setiap kesalahan, selalu ada cara untuk memperbaiki kesalahan tersebut.” Untuk itu, kita sebagai masyarakat hendaknya lebih peduli terhadap pergaulan remaja2 saat ini. Adakan dialog sederhana, untuk memberikan pengetahuan kepada remaja2 tersebut. Adakan kegiatan-kegiatan yg melibatkan mereka, dan tentunya “Jangan pernah menilai orang berdasarkan masa lalu mereka“. Berikan hak yg sama, dan perhatian yg sama pula untuk mereka. Suatu masyarakat akan menjadi damai dan tenang ketika orang-orang yg tinggal di dalamnya merasakan kenyamanan atas pergaulan yg baik.

Kita sebagai Pemerintah

Pemerintah juga ikut andil dalam hal ini. Memblokir situs atau web *** bukanlah solusi yg seutuhnya tepat karena masyarakat terutama remaja akan lebih kreatif dalam menemukan alamat2 tersebut. Remaja yang masih labil, hanya merasa ingin tahu, sehingga ia akan mencari hal hal yg dianggap baru. Yang perlu dilakukan pemerintah adalah dengan memberikan pengetahuan-pengetahuan yg wajar dan layak untuk diketahui oleh para remaja. Membatasi adanya usaha2 yg mengarah pada pornografi, seperti majalah dewasa, situs dewasa, maupun jenis usaha lainnya. Informasi yg seharusnya menjadi konsumsi bagi orang dewasa tersebut, seringkali menjadi bahan yg dicari oleh remaja. Untuk itu, pemerintah harus lebih tegas dalam pengaturan jalur informasi, dan perdagangan. Perbanyak situs situs informasi yg lebih bermanfaat sehingga remaja akan cenderung mengakses halaman2 yg berisi informasi seperti pendidikan, pariwisata, perlombaan, hiburan, dan lain-lain.

Apa yg dapat saya tulis kali ini, merupakan bagian dari kepedulian atas nasib bangsa di masa depan. Sebuah bangsa yg besar, bangsa yg damai, bangsa yg menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain. Semoga dapat menjadi acuan bagi kita semua untuk menjadi lebih baik.

Wassalam

1 komentar: